Lombok Barat, NTB – Polres Lombok Barat melalui jajaran Polsek Kawasan Pelabuhan Lembar menunjukkan kepeduliannya terhadap para pengusaha dan pengawal ternak sapi yang mengalami antrean panjang di area Pelabuhan Gilimas dan Terminal Segenter.
Dalam situasi cuaca panas ekstrem yang melanda, kepolisian bergerak cepat menyalurkan bantuan air bersih guna memenuhi kebutuhan vital ratusan ekor sapi yang siap diberangkatkan menuju Pulau Jawa.
Situasi antrean truk pengangkut ternak sapi telah menjadi perhatian, menyusul laporan adanya penumpukan kendaraan di dua lokasi utama tersebut.
Kondisi ini diperparah dengan suhu udara yang meningkat, membuat kebutuhan air minum untuk ternak menjadi sangat krusial.
Situasi Antrean Ternak dan Tantangan Cuaca Panas
Personel kepolisian dari Polres Lombok Barat dan Polsek Kawasan Pelabuhan Lembar melaksanakan monitoring situasi langsung di lapangan, Sabtu (19/4/2025).
Hasil pantauan menunjukkan adanya antrean signifikan. Tercatat 105 unit truk pengangkut ternak sapi terparkir di RTK Pelabuhan Gilimas, sementara 32 unit lainnya menunggu di Terminal Segenter.
Menurut pengakuan salah satu pemilik sekaligus pengawal ternak sapi yang ditemui di lokasi, mereka sudah menanti giliran muat kapal selama tiga hari terakhir.
Ketersediaan pakan ternak masih dianggap cukup untuk menopang kebutuhan sapi selama menunggu hingga perjalanan. Namun, kebutuhan air minum menjadi tantangan utama.
Untuk sementara waktu, para pengawal ternak terpaksa memanfaatkan sumber air dari kali di sekitar RTK Gilimas.
Tentu saja diragukan kualitasnya untuk kebutuhan vital ternak dalam jumlah besar dan dalam kondisi panas.
Respon Cepat Kepolisian dan Koordinasi Lintas Instansi
Melihat kondisi tersebut, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar, Ipda Imran, segera mengambil langkah proaktif untuk mengatasi persoalan kebutuhan air minum ternak ini.
Ia langsung berkoordinasi dengan Bagian Logistik Polres Lombok Barat guna meminta dukungan suplai air bersih menggunakan armada tangki.
“Cuaca hari ini sangat terik, ternak-ternak ini sangat membutuhkan air minum yang cukup untuk menjaga kondisi mereka agar tetap sehat selama menunggu antrean. Kami tidak bisa membiarkan mereka kekurangan air dalam situasi seperti ini,” ujar Ipda Imran. Menegaskan pentingnya langkah cepat ini.
Selain mengupayakan suplai air, langkah penting lainnya adalah koordinasi yang dilakukan dengan pihak Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan NTB.
Koordinasi ini memastikan bahwa seluruh proses dan rencana distribusi air bersih kepada ternak telah diketahui dan mendapatkan izin dari pihak terkait. Mengingat peran vital karantina dalam pengawasan lalu lintas hewan.
Bantuan Air Bersih Tiba, Sambutan Hangat dari Peternak
Koordinasi cepat yang dilakukan oleh kepolisian ini membuahkan hasil. Pada pukul 11.20 WITA, satu unit truk tangki air milik Polres Lombok Barat tiba di area RTK Pelabuhan Gilimas.
Kedatangan truk tangki ini disambut dengan antusias oleh para pemilik dan pengawal ternak sapi yang telah menanti bantuan air bersih.
Mereka segera mengambil ember dan wadah masing-masing untuk menampung air bersih yang disalurkan dari tangki.
Proses pembagian air minum untuk ratusan ternak sapi ini berjalan tertib dan lancar, mencerminkan rasa syukur para peternak atas kepedulian pihak kepolisian.
Dalam kegiatan ini, satu tangki air yang berisi sekitar 5.000 liter air bersih berhasil didistribusikan. Cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak sebagian besar ternak yang menunggu.
Komitmen Polres Lombok Barat untuk Masyarakat
Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., menegaskan bahwa tindakan sigap jajarannya dalam menyalurkan air bersih ini merupakan wujud nyata komitmen Polri. Khususnya Polres Lombok Barat, dalam membantu dan melayani masyarakat.
“Kami harapnya ini dapat membatu kesulitan masyarakat, terutama saat mereka menghadapi kesulitan, apapun bentuk kesulitannya. Termasuk pelabuhan dan karantina, untuk prosedur keamanannya,” ungkapnya.
Distribusi air bersih ini adalah salah satu bentuk pelayanan dan kepedulian kami untuk memastikan kondisi ternak tetap terjaga selama menunggu antrean.
“Mengingat ini menyangkut kesejahteraan hewan dan juga mata pencaharian Masyarakat,” ujar AKBP Yasmara Harahap.
Ia menambahkan bahwa Polres Lombok Barat akan terus memantau situasi di area pelabuhan dan terminal untuk memastikan kelancaran arus logistik dan meminimalisir dampak negatif bagi masyarakat dan ternak.
Kepolisian Resor Lombok Barat akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pelabuhan dan karantina.
Untuk mencari solusi jangka panjang terkait antrean pengiriman ternak ini di masa mendatang.