Lombok Barat, NTB – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat, Polda NTB, telah mematangkan persiapan untuk menggelar operasi kepolisian kewilayahan rutin, yakni Operasi Zebra Rinjani 2025. Persiapan ini ditandai dengan pelaksanaan Latihan Pra Operasi (Lat Pra Ops) yang berlangsung pada hari Sabtu, 15 November 2025, di Aula Patriatama Polres Lombok Barat. Operasi ini ditujukan untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di wilayah hukum Polres Lombok Barat.
Kegiatan Lat Pra Ops ini dipimpin langsung oleh Wakapolres Lombok Barat, KOMPOL I Kadek Metria, S.Sos., S.H., M.H., dan dihadiri oleh sejumlah Pejabat Utama (PJU) serta personel yang telah ditunjuk dalam surat perintah (tersprint). Personel yang terlibat bukan hanya dari internal Polri, tetapi juga melibatkan unsur terkait seperti Brimob Kompi Lobar, Dishub Lobar, dan Polisi Militer (PM).
Pembukaan dan Arah Kebijakan Operasi Zebra Rinjani
Lat Pra Ops Kepolisian Kewilayahan Zebra Rinjani 2025 dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Lombok Barat, AKP I Putu Wirawan, S.Adm., M.I.Kom. Dalam sambutannya, AKP I Putu Wirawan menekankan pentingnya profesionalisme dan keselamatan dalam bertugas. Operasi ini akan melibatkan total 58 personel.
“Operasi Zebra Rinjani ini melibatkan 58 personel. Dalam pelaksanaan tugas, agar diperhatikan keselamatan diri sendiri dan keselamatan anggota,” ujar AKP I Putu Wirawan, S.Adm., M.I.Kom., Kabag Ops Polres Lombok Barat. Beliau juga menambahkan bahwa pelaksanaan tugas harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah berjalan setiap tahunnya untuk menghindari potensi permasalahan.
Menurut Kabag Ops, tujuan utama dari Operasi Zebra Rinjani adalah menciptakan pengurangan pelanggaran dan laka lantas yang ada di wilayah hukum Polres Lombok Barat. Hal ini sejalan dengan upaya kepolisian untuk menciptakan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas) yang kondusif.
Strategi dan Modus Operandi Operasi
Dalam sesi paparan, KBO Intelkam Polres Lombok Barat memaparkan secara rinci mengenai sandi operasi, tugas pokok, target operasi (baik orang maupun benda), lokasi (tempat lokasi), waktu, hingga modus operandi dan cara bertindak (CB) yang akan diterapkan.
Beberapa langkah strategis yang akan dilakukan meliputi:
-
Deteksi Dini dan Pemetaan: Melaksanakan deteksi dini, penyelidikan (lidik), dan pemetaan terhadap lokasi-lokasi yang rawan terhadap kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas.
-
Edukasi dan Penyuluhan: Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang Kamseltibcar Lantas melalui sosialisasi, pemasangan spanduk, banner, baliho, serta penggunaan media cetak, elektronik, dan media sosial. Langkah ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
-
Penangkalan Berita Hoax: Melakukan counter opini terhadap potensi berita hoax di media sosial, daring, maupun media mainstream terkait pelaksanaan Operasi Zebra Rinjani tahun 2025.
Penindakan dan Target Utama Operasi
Kasat Lantas Polres Lombok Barat, IPTU Dina Rizkiana, S.Tr.K., menjelaskan lebih lanjut mengenai implementasi operasi di lapangan. Operasi Zebra Rinjani 2025 merupakan operasi terpusat yang akan berlangsung selama 14 hari, dimulai dari tanggal 17 hingga 30 November 2025.
Dalam paparannya, Kasat Lantas juga menguraikan bobot penindakan yang akan diterapkan selama operasi: Preventif 40%, Preemtif 40%, dan Represif 20%. Proporsi ini menunjukkan keseimbangan antara tindakan pencegahan (preventif) dan edukasi (preemtif) dengan tindakan penegakan hukum (represif), yang difokuskan pada pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
“Peningkatan kecelakaan lalu lintas seringkali dikarenakan penyebab pelanggaran yang tinggi. Oleh karena itu, mari sama-sama kita laksanakan tugas Operasi Zebra dengan serius,” tegas IPTU Dina Rizkiana.
Menutup kegiatan Lat Pra Ops, Wakapolres Lombok Barat, KOMPOL I Kadek Metria, S.Sos., S.H., M.H., kembali menekankan bahwa Operasi Zebra Rinjani adalah operasi terpusat kepolisian dan meminta seluruh anggota melaksanakannya secara maksimal.
“Operasi Zebra Rinjani merupakan operasi terpusat kepolisian. Anggota harus melaksanakan tugas dengan maksimal,” kata Wakapolres. Beliau juga mengingatkan agar perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian operasi diperhatikan dengan baik. “Terjadinya peningkatan tindakan baik preemtif, preventif, maupun represif merupakan suatu keberhasilan karena hal tersebut dapat menekan penurunan pelanggaran dan laka lantas,” pungkasnya, menegaskan pentingnya pelaksanaan operasi ini secara maksimal.
Lat Pra Ops Zebra Rinjani 2025 Polres Lombok Barat yang dimulai pukul 11.00 Wita berakhir pada pukul 11.30 Wita, berjalan aman dan lancar. Dengan kesiapan matang ini, Polres Lombok Barat berharap dapat mencapai sasaran utama operasi, yaitu menurunnya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas.
